SMK Negeri 3 Langsa Tahun kedua sudah mengimplementasikan P5 mulai tanggal 8 Mei s/d 21 Mei untuk Tema Gaya Hidup berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan teknologi, Kewirausahan, Kebekerjaan, salah satu tema kearifan lokan tentang permainan yang ada di Aceh seperti Geulayang Tunang, permainan tersebut adalah tradisi turun-temurun. Di Aceh, ada lomba main layang-layang bernama Geulayang Tunang, yang biasanya dilakukan setelah panen.Bagi traveler yang masa kecilnya dilewati dengan beragam permainan tradisional, tentu tidak asing dengan layang-layang. Ya, mainan yang terbuat dari bambu dan kertas minyak ini begitu melekat diingatan.Di Aceh ada layangan khusus yang dinamai Geulayang Tunang. Bentuknya mirip seperti pesawat terbang dan berukuran cukup besar. Geulayang Tunang ini sudah menjadi tradisi permainan layang-layang turun temurun dengan nama yang sama dan biasanya dimainkan setelah panen.Namun kini, Geulayang Tunang sering dimainkan dalam rangka menyambut hari besar dan bahkan dilombakan. Jarang ada orang bermain layangan ini di hari biasa.Kebetulan saya bisa menikmati Geulayang Tunang ketika berada di Lhokseumawe. Puluhan peserta membawa layangannya untuk dilombakan. Yang menjadi pemenang adalah layangan yang posisinya paling tinggi dan tegak terbangnya.Berhubung acara ini diadakan di tepi pantai, banyak sekali layangan yang terjun bebas ke laut karena tidak mampu dikendalikan oleh pemainnya. Hal ini menjadi bagian yang paling seru karena diiringi dengan sorakan para penonton.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). P5 adalah upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. IKM P5 menjadi istimewa karena penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran melainkan mempunyai porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran yang membuat peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dengan belajar dari teman mereka, guru, bahkan sampai pada tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar.mengimplementasikan P5 ini dengan baik sesuai dengan esensi, alur, dan penilaiannya tentunya akan memberikan manfaat bagi satuan pendidikan, yaitu menjadikan satuan pendidikan yang lebih terbuka dan berpartisipasi aktif dan berkontibusi di lingkungan sekitarnya. Bagi pendidik maka dapat terus mengembangkan kompetensinya untuk dapat bekerjasama dan berkolaborasi dalam merancang setiap alur pembelajaran projek. Bagi peserta didik maka memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil Pelajar Pancasila, merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas, mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran, dan melatih kompetensi pemecahan masalah dari peserta didik.